Menelusuri Sejarah Kendaraan di Museum Angkut
Oleh: Ramadhanti Nisa Permanahadi / XI MIPA 4
Museum Angkut merupakan museum yang berisikan berbagai macam
kendaraan angkut, seperti mobil, motor, kapal, pesawat, becak, bajaj, dan
banyak lagi. Kendaraan-kendaraan yang dipajang pun berasal dari berbagai macam
zaman, entah itu abad ke-20 atau abad ke-21. Museum Angkut sendiri terletak di
Kota Batu, Malang.
Begitu memasuki
gedung, penulis disuguhi dengan berbagai pajangan kendaraan dari abad ke-20.
Terdapat berbagai mobil klasik dipajang di bawah kilauan lampu. Sebut saja Ford
Thunderbird dan Ford Mustang. Masih banyak mobil klasik yang dipajang di sini.
Saya terpukau melihat model-model mobil pada jaman dahulu. Selain mobil-mobil
klasik, dekat pintu masuk juga terdapat pajangan robot Bumblebee dari seri film
Transformers, kereta kuda, dan banyak
lagi.
Setelah
puas melihat pajangan kendaraan di lantai pertama, penulis bergerak menuju
lantai kedua dengan tangga (Anda juga bisa menaiki lift, beberapa meter dari tangga). Tangga ini juga
bisa menjadi photo spot anda.
Berbagai poster kendaraan dengan estetika abad ke-20 dipajang di dinding
sepanjang tangga. Penulis pun tentu tidak mau melewatkan kesempatan tersebut.
Memang sedikit sulit untuk berfoto di sini karena tangga tersebut tentu akan
sering dilewati pengunjung. Tetapi, penantian tersebut akan terbayar dengan
lunas.
Lantai
dua masih mengusung tema kendaraan zaman dahulu, namun lebih variatif. Bila Anda melihat ke atas, terdapat becak-becak
tergantung, seperti melayang. Selain itu, terdapat juga bajaj, motor, dan
pajangan mesin kendaraan. Pajangan yang menurut saya pantas mendapatkan
perhatian adalah mobil listrik yang pernah di-ujicoba
oleh Dahlan Iskan. Mobil
tersebut mengalami kecelakaan sehingga mobil yang terpajang di Museum Angkut
ini sudah penyok. Walau penulis merasa kasihan, penulis juga merasakan
kebanggaan dari mobil tersebut. Betapa hebatnya orang-orang di balik mobil ini.
Mereka belum dewasa, tetapi sudah bisa membuat sesuatu yang hebat.
Selain
pajangan mobil listrik Dahlan Iskan, Anda juga bisa memainkan games
interaktif yang tentunya berkaitan dengan kendaraan, seperti tebak-tebakan
suara mesin, kuis seputar penemuan kendaraan, dan beberapa permainan lain. Anda
bisa melihat display di lantai pertama juga dari sini.
Sebelum
menuju ruangan berikutnya, penulis iseng menaiki tangga yang terdapat di
sebelah kanan. Memang di luar saat itu sedang hujan, namun hal tersebut tidak
mengurungkan rasa penasaran penulis terhadap apa yang terdapat di ujung tangga
tersebut. Rupanya, ada banyak pajangan replika model pesawat di atap gedung ini. Penulis tidak
sempat melihat secara detail pesawat yang ada karena hujan. Setelah mengikuti
jalan area ini, di ujung terdapat replika ruangan pesawat presiden. Pengunjung
diharuskan mengantre karena
ruangan tersebut hanya dapat memuat beberapa orang saja dan setiap kloter
diberikan waktu 3 menit kira-kira untuk briefing
peraturan di dalam dan tujuh menit untuk menikmati replika tersebut.
Begitu
kloter penulis memasuki ruangan, penulis bisa melihat deretan kursi seperti
layaknya pesawat sungguhan. Terdapat jendela kecil, kursi ber-seat belt, dan TV. Di dinding pembatas
ruangan tersebut dengan ruangan tamu pesawat, terpajang logo lingkaran hitam
dengan bintang emas di tengah. Logo tersebut dilengkapi dengan tulisan Presiden
Republik Indonesia di sekeliling lingkarannya. Penulis pun mengenakan seat belt tersebut, seperti pengunjung
lain. Penulis tidak tahu kenapa dan apakah memang harus memakai seat belt. Tetapi, melihat pengunjung
lain melakukannya, saya mengikuti saja. Mungkin ada sesuatu (tidak ada yang
tahu sama sekali kenapa kami harus menunggu di ruangan tersebut). Tak lama
kemudian, seorang petugas yang berpakaian layaknya seorang pramugari pun
menyapa pengunjung. Rupanya, petugas tersebut justru meminta pengunjung untuk
melepas seat belt-nya, karena ruangan tersebut hanya akan
dipakai untuk briefing peraturan. Pengunjung, termasuk penulis, pun tertawa kecil sambal melepas seat belt-nya. Setelah itu, petugas menjelaskan beberapa
aturan selama berada di dalam – di antaranya pengunjung tidak boleh memegang
hiasan meja dan waktu untuk berfoto ria di sana adalah tujuh menit.
Selesai briefing, pengunjung beranjak dari kursinya masing-masing dan
memasuki ruangan tamu yang dibatasi oleh tirai ungu. Di sana, terdapat sofa
dengan meja panjang, dilengkapi hiasan berupa mangkuk buah. Di pojok, ada
hiasan seember minuman botol. Terdapat pula beberapa meja makan yang menurut
penulis, mejanya sangat tinggi untuk sebuah meja makan, walaupun penulis bisa
dibilang tinggi. Dekat meja makan, ada tempat duduk seperti kursi pesawat kelas
bisnis. Sofa, selonjoran kaki, dan TV di depannya. Ruangan tersebut memang
kecil dan ditambah dengan pengunjung yang berkeliling ruanan, jadi sedikit
sulit untuk bergerak di sekitar ruangan. Manfaatkan waktu di sini sebaik
mungkin. Petugas akan menunggu di dekat pintu keluar. Penulis pun menyempatkan
diri berfoto dengan petugas pramugari dan keluar dari ruangan dengan menuruni tangga
yang dibuat menyerupai tangga turun pesawat juga.
Dekat pesawat presiden, ada kafe
yang menjual makanan ringan maupun berat. Sayangnya, penulis tidak sempat
mencobanya karena dompet penulis sudah menipis. Menu yang ditawarkan kelihatan
enak. Interior kafe tersebut mengusung tema pesawat. Dekat kafe, ada tempat
simulasi pesawat dan tempat penyewaan baju pilot pesawat jet. Toilet kafe
tersebut pun dilengkapi dengan stiker peringatan untuk keluar bila udara
menipis, seperti pesawat sungguhan. Suasana pesawar di area atap ini sungguh
terasa.
Kembali ke lantai dua, penulis
meneruskan perjalanan melewati lorong gelap. Lorong tersebut menembus ke sebuah
area kumpulan kendaraan dari berbagai benua yang ada. Tempat ini juga bisa
menjadi photo spot. Saat itu, penulis
terpencar dengan teman yang lain. Penulis merasa panik karena tidak melihat
lorong gelap tersebut. Setelah bertanya ke teman lewat telepon dan bertanya
lokasi teman penulis ke petugas, barulah penulis mengetahui keberadaan lorong
tersebut. Malah sebelum bertanya, penulis mengira semua orang sudah menuju ke
bis.
Setelah bertemu teman-teman di area
Eropa, penulis menikmati susu cokelat hangat di sebuah kafe di area tersebut.
Di tengah area, anda dapat berfoto dengan tiruan Menara Eiffel. Bila anda meneruskan
perjalanan, anda akan menemukan replika Buckingham Palace dengan berbagai
kendaraan kerajaan di dalamnya. Lebih jauh lagi, Anda bisa berfoto di area yang
bernuansa jalan raya Inggris. Beberapa spot foto menarik di sana berupa replika
platform 9 ¾ ikonik dari seri Harry
Potter, mobil Mr. Bean, plang penunjuk jalan, boks telepon merah, London Market
Stall, dan masih banyak lagi.
Begitu keluar dari area tersebut,
penulis dan teman-teman tiba di area serba Hollywood. Penulis tidak sempat
mencoba atraksi mobil di sana, namun menyempatkan diri untuk berfoto di replika
plang tulisan Hollywood yang terkenal itu. Selesai bersenang-senang di sana, di
bagian ujung ada replika kereta. Kami berfoto di gerbong masinis. Begitu anda
memasuki bagian gerbongnya, lantai yang dipijak bergoyang-goyang, membuat kami
serasa benar-benar berada di kereta. Setelah keluar gerbong, maka berakhirlah
atraksi di Museum Angkut. Sebagai tambahan, Anda juga bisa membeli
pernak-pernik dari bambu atau mencicipi kuliner di sepanjang jalan keluar.
Cukup informatif
BalasHapusCoin Casino - Games, Pros & Cons, Casino Rewards & FAQ
BalasHapusCoin Casino Review: Get yourself a $5000 choegocasino no deposit bonus! Sign up and get up deccasino to $5000 in bonuses. ✓ Check out our free review of the site. 인카지노