Pemandangan Malam Bersama Teman
Oleh: Alifarel Virya / XI MIPA 4
Pada tanggal 22
Januari 2018, saya dan teman-teman angkatan Heksadraga dari SMA Labschool
Kebayoran berpergian ke Surabaya dan sekitarnya untuk melakukan Studi Lapangan
2018. Kami mengunjungi berbagai tempat dimulai dari Surabaya, Batu, hingga
kawasan Tengger. Semua kegiatan yang dilaksanakan pada Studi Lapangan 2018
sangat menyenangkan dan sulit untuk dilupakan. Jika saya harus memilih satu
momen yang paling berharga saat studi lapangan, maka saya akan memilih momen ketika
bermalam di Hotel Oval.
Saya dan teman
teman angkatan Heksadraga bermalam di Hotel Oval pada tanngal 23 Januari 2018.
Pada hari itu juga saya dan teman teman angkatan Heksadraga sampai di Stasiun
Pasar Turi yang lalu melanjutkan perjalanan ke KOAMARTIM. Kami mengunjungi
KOAMARTIM untuk belajar mengenai kelautan, sejarah armada kelautan Indonesia,
serta berbagai kapal patroli dengan fungsinya. Kemudian kita
dipisah menjadi beberapa kelompok dengan destinasi berbeda.
Ketika
sampai di pabrik Maspion, kami disambut dengan tangan terbuka oleh salah satu manager
dari Maspion yang biasa dijuluki sebagai “tangan kanan” CEO Maspion.
Selanjutnya kita diberikan akses ke salah satu pabrik untuk memproduksi panci
dan teflon yang diproduksi oleh Maspion. Kami melihat proses bagaimana sebuah
panci atau teflon dibuat.
Selesai
dari pabrik Maspion, kami yang telah terbagi-bagi dalam berbagai destinasi
berkumpul untuk makan malam di rumah makan Ayam Bakar Primarasa, walaupun waktu
masih sore. Kita disediakan ruangan tersendiri yang dapat menampung satu
angkatan untuk makan malam. Disediakan berbagai santapan, dari ayam bakar
sampai sayur asam disediakan dengan senang hati.
Selesai dari rumah makan
Ayam Bakar Primarasa, kami menuju Hotel Oval sebagai destinasi selanjutnya. Impresi
pertama saya ketika masuk ke lobby hotel adalah campur aduk. Menaung desain
yang lama yang bisa dibilang ketinggalan zaman merupakan salah satu hal yanh
langsung muncul di pikiran saya. Ketika saya mendapatkan kamar 509, saya tahu
bahwa kamar tersebut berada di lantai 5 dan mengharuskan temen kamar saya;
Fabian, Rangga, dan Tristan, untuk menaiki lift. Tetapi ketika kita sudah
berada di dalam, lift tersebut tidak beroperasi dikarenakan jumlah penumpang
yang berlebih, sehingga saya dan Rangga terpaksa untuk menunggu hingga lift
tersebut kembali dengan keadaan kosong.
Sesampainya di
kamar 509, kita beristirahat sejenak dan bersih diri sebelum tidur. Salah satu
teman kamar saya membawa sebuah laptop dengan sengaja untuk menonton film
bersama. Kita menonton beberapa episode dari seri TV Tom & Jerry tetapi berhenti ketika salah
satu dari teman kita lapar dan mengusung untuk mencari makan.
Ketika teman
kamar saya kembali, yang kembali hanyalah Rangga dan sisanya entah kemana. Penasaran,
akhirnya saya mencari mereka; dari lobby hingga kamar, mereka berdua tidak
dapat ditemukan. Ketika saya sedang berjalan kembali ke kamar saya, saya
berpapasan dengan Kay. Dengan maksud untuk menyapa, saya bertanya kemana ia ingin
berpergi, Kay bilang kalo ia ingin ke rooftop
Hotel Oval. Rasa ingin tahu saya mulai keluar yang lalu mengikuti kemana
Kay pergi. Dengan menaiki lift hingga lantai 12, karena lantai tersebut
merupakan lantai tertinggi yang dapat dicapai oleh lift, kita terpaksa menaiki tangga servis. Setelah naik
satu lantai, Kay melihat ruangan dengan pintu yg sedikit terbuka dan
memancarkan cahaya. Kita pikir ruangan tersebut terdapat orang didalamnya
karena suaranya metalik yang keras. Karena takut terciduk dan suasana angker kami
mundur dan turun kembali ke lantai 4 untuk mencari teman sebagai pertahanan.
Setelah beberapa
telah dikumpulkan, kita menaiki lift ke lantai 12 untuk kedua kalinya kini
dengan pertahanan. Kembali menggunakan tangga servis, kita menaiki satu lantai
tetapi semua teman yang mengikuti ketakutan akan ruangan tersebut. Pada akhirnya
semuanya turun kembali ke lantai. Namun ketika berada di lift, beberapa teman
saya sadar kalo ada tombol untuk naik ke lantai 16. Penasaran, kita berkumpul
di kamar lantai 4 untuk memikirkan strategi.
Setelah mengumpulkan
lebih banyak teman, kita berunding di satu kamar. Lift yang mempunyai tombol
lantai 16 hanya bisa dinaiki empat orang setiap satu kali jalan. Hal tersebut
menyebabkan perpindahan ke lantai 16 dibagi menjadi beberapa kloter.
Berundinglah siapa yang akan menjadi kepala ketika sudah sampai di atas. Terpilih
saya, Eldi, dan Rasyid untuk mengawal jalan; karena Eldi memang pemberani dan
Rasyid pandai agama, saya memang cari mati saja. Ketika masuk di lift, tombol
lantai 16 ternyata tidak menyala sehingga mengharuskan untuk memilih lantai
yang paling tinggi dan dapat diakses, yaitu lantai 12. Untuk ketiga kalinya.
Setelah sampai,
dilanjutkan dengan tangga servis oleh Eldi. Dia menemukan bahwa ruangan dengan
pintu yang sedikit terbuka merupakan ruang mesin lift. Semua yang mengikuti
sudah mulai mengarah turun, tetapi terdapat sebuah pintu tertutup diseberang
ruang mesin lift. Ketika dibuka, terdapat dua buah pintu di sebelah kiri
ruangan dan sebelah kanan. Eldi memilih pintu sebelah kiri untuk dibuka
terlebih dahulu. Setelah dibuka, hanya terdapat gudang dengan barang-barang
bekas. Tetapi masih ada pintu di sebelah kanan yang memancarkan sedikit cahaya.
Dengan perlahan-lahan, Eldi membuka slot pengganjal dan membuka pintu. Ternyata
dibalik pintu tersebut merupakan rooftop yang kita selama ini cari.
Semua yang
mengikuti langsung berhamburan keluar dari pintu tersebut. Dengan pemandangan
yang kota Surabaya pada malam hari yang indah, kita menikmati pemandangan
tersebut karena kita tahu bahwa momen ini hanya datang sekali. Tidak mungkin
kita akan menaiki rooftop kembali pada malam hari bersama dengan teman-teman Heksadraga
di masa depan. Nikmatilah apa yang kamu punya sekarang, sebuah peribahasa yang
entah dari mana. Itulah mengapa menaiki rooftop Hotel Oval merupakan momen yang
paling berharga saya ketika studi lapangan.
Saya telah
membuat video ringkasan dari perjalanan saya saat studi lapangan yang bisa
ditonton di youtu.be/pyemganhisc
Komentar
Posting Komentar