Pengalaman Di Bromo

Oleh: Ardeyna Anindita / XI IPA 4

Pada hari Kamis, tanggal 24 Januari 2018, saya dan teman teman angkatan 16, Heksadasa Darmantya Brahwalaga diberi kesempatan untuk berkunjung ke gunung Bromo. Ini adalah pertama kalinya saya pribadi mengunjungi gunung Bromo. Kunjungan ke gunung Bromo  kebetulan juga merupakan salah satu agenda kami selama studi lapangan SMA Labschool Kebayoran yang dilaksanakan dari tanggal 22 - 27 Januari 2018.

Perjalanan itu dimulai hari rabu, jam 23:00 saat kami dibangunkan untuk bersiap siap karena pada hari kamis pukul 00:00 kami diminta sudah bersiap di elf masing masing yang sudah ditentukan oleh pihak panitia studi lapangan. Sayangnya, saya dan teman teman sekamar sulit untuk beristirahat pada hari rabu malam, akhirnya kamipun tidak tidur karena terlalu bersemangat untuk kegiatan ke gunung Bromo. Walau terasa ngantuk dan lelah, kami pun bersiap siap dan memakai baju hangat untuk menghadapi cuaca dan temperatur di gunung Bromo.

Hotel kami yang terletak di Batu, memerlukan waktu kurang lebih 3 jam untuk mencapai gunung Bromo. Saya dan teman teman saya memanfaatkan waktu itu untuk beristirahat semaksimal mungkin walaupun sebenarnya kita sudah di bagikan makanan snack box yang berisi telur, roti, dan macam macam cemilan agar tubuh kita kuat untuk menjalani kegiatan selama di gunung Bromo.

Saya terbangun pada pukul 02:45 dan tidak lama setelah itu kamipun sampai. Disaat saya beranjak keluar dari elf, disitu saya merasakan rintik rintik hujan ditambah angin dan rendah nya temperatur yang membuat tubuh mengigil. Saya pun menyesal tidak membawa sarung tangan memakai celana bahan yang tipis. Untung nya, begitu saya turun dari elf ada saja yang menawari sarung tangan seharga 20,000. Karena saya merasa tangan saya sudah beku dan sudah tidak kuat lagi dengan dinginnya cuaca saat itu, saya memutuskan untuk membeli sarung tangan tersebut.
Setelah di briefing mengenai kegiatan selama di gunung Bromo akhirnya kami pun menuju jeep masing masing yang sudah dibagi 1 jeep berisi 6-7 orang. Setelah saya dan teman teman saya sudah lengkap di dalam jeep, kami pun bergegas ke tempat sunrise yaitu bukit cinta menggunakan 50 jeep. Untuk mencapai bukit cinta diperlukan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 30 sampai 40 menit. Sesampainya kami di bukit cinta, sangat disayangkan cuaca sangat tidak mendukung untuk melihat sunrise. Kabut yang begitu tebal dan juga hujan yang tidak berhenti menghalangi kami untuk bisa melihat sunrise di Bukit Cinta.

Karena gagal untuk melihat sunrise, akhirnya saya dan beberapa teman saya memutuskan untuk menghangatkan diri di warung dekat situ. Saya memesan pop mie rasa ayam goreng dan juga teh hangat. Setelah selesai menghangatkan diri dan menunggu teman teman yang lain selesai berfoto di bukit cinta, kami pun akhirnya balik ke jeep untuk melanjutkan kegiatan yaitu menuju kawah Bromo. Setibanya di kawah Bromo hujan pun berhenti dan kabut pun menghilang, tetapi angin yang kencang tetap membuat suhu 12 derajat celcius itu terasa lebih dingin dari seharusnya. Pada awalnya saya berniat untuk tidak mengikuti kegiatan selama di kawah Bromo dikarenakan terlalu dinginnya cuaca saat itu.

Tetapi, karena bosan menunggu di dalam jeep saya berniat untuk foto foto sebentar diluar, saat saya keluar dari jeep, cuaca sudah tidak terasa begitu dingin lagi, dan saya akhirnya tidak menggigil lagi walau tetap terasa dingin. Setelah itu saya dan teman teman saya tertarik untuk naik kuda, sangat seru, walapun saat naik kuda angin terasa sangat kencang. Sekitar kurang lebih 15 sampai 20 menit kami mutar mutar kami kembali dan berfoto-foto lagi dengan teman teman yang lainya dan juga berfoto angkatan.

Setelah kegiatan di kawah Bromo selesai, kami melanjutkan aktivitas selanjutnya yaitu menuju bukit teletabis. Sesampainya disana, jeep saya dan teman teman adalah jeep pertama yang sampai di bukit teletabis. Karena sudah ada nya matahari, cuaca pun tidak terasa terlalu dingin, suhu pun naik tidak lagi 12 derajat celcius, tetapi angin pun masih tetap ada sehingga suhu dingin pun masih terasa. Akhirnya karena masih sepi, kami berfoto foto sebelum tempat ini ramai dengan teman teman yang lain. Tidak terlalu lama di bukit teletabis dan sebelum teman teman yang lain sampai akhirnya saya dan teman teman saya satu jeep bersepakat untuk meninggalkan bukit teletabis dan jalan jalan di sekitar pasir berbisik, dan mencari spot foto yang bagus.

Kami sempat berhenti beberapa kali untuk mengambil foto di spot yang kami temukan selama berjalan - jalan. Setelah sudah merasa puas dan cukup mengambil foto akhirnya kami memutuskan untuk balik ke elf. Sesampainya di tempat parkir elf, kami adalah elf yang pertama sampai, akhirnya saya dan beberapa teman saya memutuskan untuk menikmati mie goreng yang dijual di warung dekat tempat parkir elf. Setelah 1 jam lebih kami menunggu teman teman yang lain, waktu menunjukkan kurang lebih pukul 12:30 siang, akhirnya mereka sampai dan kita sempat berganti baju karena matahari sudah terbit dan setelah ini kami akan menuju rumah makan Bromo Asri dimana cuaca tidak akan sedingin di gunung Bromo.

Kira kira setengah jam akhirnya kami sampai di rumah makan Bromo Asri dan menikmati hidangan yang sudah di siapkan. Setelah kurang lebih 1 jam waktu kita untuk makan siang kami pun melanjutkan kegiatan yaitu menuju pusat belanja oleh oleh yang merupakan kegiatan terakhir kita sebelum balik ke hotel dan akhirnya ditutup oleh makan malam dan malam ke akraban.

Saya sangat puas dengan kegiatan kami di hari ke empat ini, walaupun lelah ngantuk karena belum beristirahat dengan cukp dan perasaan yang campur aduk, kedinginan, laper dan sebagainya. Kunjungan ke gunung Bromo pada kegiatan studi lapangan ini tidak akan terlupakan. Ini adalah pertama kalinya saya mengunjungi gunung Bromo, tentunya sangat berkesan, alam yang begitu indah, suhu yang begitu dingin, apa lagi dengan teman teman Heksadasa Darmantya Brahwalaga. Pengalaman ini akan saya kenang selamanya dan saya yakin akan jadi memori yang indah bagi kami semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menelusuri Sejarah Kendaraan di Museum Angkut

SUASANA RUANG MEJA MAKAN KELUARGA LAKSAMANA MAEDA!

Belajar dari Peninggalan Bom Bali I