Perjalananku ke Bromo, Malang
Oleh: Fahira Anya Katili / X MIPA 4
PERJALANANKU KE BROMO,
MALANG
Kegiatan
studi lapangan merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa kelas 11,
termasuk aku. Awalnya aku memang tidak bersemangat berhubung banyak tugas yang
diberikan saat kegiatan studi lapangan ini, tetapi sekitar 5 hari sebelum
berangkat, aku malah tidak sabar untuk pergi. Sebenarnya yang membuat aku tidak
sabar hanyalah pergi ke Bromo.
Gunung
Bromo memiliki ketinggian sekitar 2.329 meter diatas permukaan laut. Gunung
yang terletak di Malang ini merupakan salah satu tujuan wisata turis saat
berkunjung ke Jawa Timur. Udaranya yang sangat dingin tidak menghentikan
wisatawan untuk menikmati indahnya pemandangan di Bromo. Kali ini, aku dan
teman-temanku akan menyaksikan keindahan tersebut menggunakan mata kepala kami
sendiri.
Sesuai
pada jadwal studi lapangan, kami akan berangkat ke Bromo pada tanggal 25
Januari 2018 pukul 12 malam. Sebelumnya kami diberi waktu istirahat dari jam 7
malam hingga 11 malam, namun aku dan teman sekamarku tidak bisa tidur. Aku
berencana untuk tidur di perjalanan menuju Bromo saja. Pada pukul 12 kurang
kami berkumpul di lobi hotel dan bersiap-siap menuju ke mobil elf sesuai yang
sudah di data. Perjalanan kami dimulai dari pukul 12 malam.
Perjalanan
ke Bromo kami tempuh selama kurang lebih 3 jam menggunakan mobil elf. Aku tidur
sepanjang perjalanan karena merasa lelah. Setelah itu kami di instruksikan
untuk berpindah ke jeep karena akan menanjak ke tempat untuk melihat matahari
terbit.
Setibanya
di tempat melihat matahari terbit, sangat disayangkan ternyata sedang hujan di
Bromo. Supir jeepku memberi tahu bahwa Bromo memang sudah diguyur hujan 2 hari
belakangan ini. Ditambah lagi dengan angin yang sangat kencang dari biasanya
dan kabut yang menutupi pemandangan menggagalkan rencana kami untuk melihat matahari
terbit di Bukit Cinta.
Melihat
kondisi yang tidak memungkinkan, aku tidak merasa penasaran untuk naik ke atas.
Aku dan salah satu temanku memutuskan untuk menumpang di suatu warung untuk
berteduh dan menikmati semangkuk indomie panas sembari menunggu hujan mereda.
Setelah menyantap indomie, aku dan temanku memutuskan untuk langsung ke jeep
dan menuju ke destinasi kami selanjutnya, yaitu kawah Bromo. Namun sepertinya
jeepku lebih dulu sampai dari jeep-jeep yang lainnya. Baru ada beberapa jeep
yang sampai di tempat itu. Ada yang sudah menunggangi kuda, ada yang masih
menghangatkan diri di dalam jeep, dan ada pula yang baru sampai seperti aku.
Karena masih sepi, aku duduk di sebuah warung dan memesan coklat panas. Di
kawah Bromo, anginnya juga sangat kencang. Aku merasa kedinginan karena bajuku
basah sempat terkena hujan. Satu per satu akhirnya jeep-jeep
tersebut berdatangan. Kami menghabiskan waktu di kawah Bromo untuk
berfoto-foto, ada juga yang menunggangi kuda.
Destinasi
selanjutnya kami pergi ke Bukit Teletubbies. Jaraknya dekat, kami tempuh
menggunakan jeep. Bukit Teletubbies merupakan padang rumput yang luas dan
berbukit-bukti. Mengapa namanya bukit teletubbies? Mungkin karena tempat
tersebut mirip dengan bukit yang ada di acara tv teletubbies. Menurutku, tempat
ini adalah tempat terindah yang aku kunjungi pada hari itu. Udara saat kita
tiba disana sudah tidak terlalu dingin. Suasananya seperti sedang di luar
negeri membuat aku sangat takjub dengan tempat ini. Aku dan temanku menghabiskan waktu untuk berfoto
sebanyak-banyaknya.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan
pukul 9. Kami harus segera kembali ke tempat awal kami memarkirkan elf. Saat
perjalanan kembali, kami mampir dulu ke sebuah tempat yang searah dengan jalan
ke tempat parkir, bernama Pasir Bersisik. Disana tidak ada apa-apa, hanya ada
gunung, dan pasir. Seharusnya, pasirnya memiliki tekstur yang unik namun karena
pagi harinya hujan, pasirnya terlihat gelap saja. Kami tidak berhenti lama disitu karena mengingat waktu.
Sesampainya
di tempat parkir, aku langsung mengarah ke mobil elf dan melepas baju hangatku
karena udaranya sudah tidak dingin. Menurut jadwal, setelah ini kita akan
menuju ke suatu rumah makan. Perjalanannya jauh dan tanpa sadar aku tertidur
sampai ke tujuan. Setelah makan, kami menuju ke tempat belanja oleh-oleh. Aku
tidak semangat karena selain sudah lelah, aku tidak tahu ingin membeli apa di
tempat belanja oleh-oleh tersebut. Akhirnya aku hanya membeli pie susu apel
saja. Kemudian aku kembali ke mobil untuk menunggu teman-temanku selesai
berbelanja. Aku menunggu cukup lama, namun guruku belum datang juga. Karena
tidak ada kabar, kami memutuskan untuk meninggalkan tempat terusebut dan menuju
ke tempat penginapan kami.
Hari
sudah sangat sore dan aku merasa tubuhku sangat lelah dan kotor. Tiba di kamar,
aku memutuskan untuk langsung mandi dan menyiapkan diri untuk melakukan makrab
atau malam keakraban. Saat makrab kami membahas berbagai macam topik yang
lumayan sensitif. Kemudian acara tersebut ditutup dengan makan bakso malang.
Setelah itu kami kembali ke kamar masing-masing dan kami pun istirahat.
Kegiatan
studi lapanganku sangat melelahkan membuat aku dan kebanyakan temanku tidak
enak badan. Namun banyak keseruan-keseruan yang bisa aku kenang dan ingat dari
studi lapangan ini.
apasi lu
BalasHapus